Tim Trauma Healing Polda Jateng, yang bersinergi dengan konselor dari Polresta Cilacap, Polres Banjarnegara, dan Polres Pekalongan Kota, menyebar ke beberapa titik pengungsian. Fokus utama kegiatan ini adalah memulihkan kondisi mental anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan dalam situasi bencana.
Sejak pagi, personel tim telah melakukan observasi dan pemetaan perilaku penyintas. Mereka kemudian menggelar sesi berbagi, hingga pendampingan psikologis yang dikemas secara interaktif dan menyenangkan untuk para pengungsi.
Pendekatan Bermain di Titik Pengungsian
Kegiatan pendampingan psikologis ini dilaksanakan di sejumlah lokasi pengungsian, termasuk GOR Balai Desa Beji, Gedung PKU Muhammadiyah, dan PLKB Pandanarum di Banjarnegara. Petugas terlihat membaur bersama anak-anak untuk membangun suasana yang aman dan nyaman.
Petugas mengawali interaksi dengan menyapa, mendengarkan cerita polos mereka, serta mengajak anak-anak bermain dan beraktivitas. Kegiatan seperti menggambar, permainan kelompok, hingga menirukan gerakan lucu sukses memecah keheningan dan mengembalikan senyum mereka.
Beberapa anak yang awalnya tampak murung dan menarik diri, mulai berani tertawa dan mendekat kepada petugas. Rasa aman dan keceriaan perlahan kembali muncul di tengah masa sulit yang mereka hadapi pasca-bencana.
Di Cilacap, kegiatan serupa juga dilakukan oleh Tim Konselor dari Polresta Cilacap, khususnya di MTs Pesantren Pembangunan Desa Cibeunying dan RSUD Majenang. Di lokasi ini, anak-anak diajak melepas ketegangan melalui permainan kelompok, gerakan motorik sederhana, serta aktivitas kreatif yang meredakan rasa takut.
Prioritaskan Pemulihan Psikologis Anak
Ketua Tim Trauma Healing Polda Jateng, AKBP Ahli Rumekso, menegaskan bahwa pemulihan psikologis anak-anak adalah prioritas utama. Interaksi hangat ini juga diharapkan dapat menenangkan para orang tua yang melihat buah hati mereka kembali ceria.
“Melalui pendekatan bermain dan komunikasi positif, kami berupaya menumbuhkan rasa aman dan memulihkan kembali keceriaan mereka,” ujar AKBP Ahli Rumekso.
Menanggapi upaya ini, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menyampaikan apresiasi tinggi atas dedikasi personel di lapangan. Menurutnya, kegiatan tim trauma *healing* merupakan wujud nyata kehadiran Polri dalam membantu masyarakat bangkit secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi fisik tetapi juga emosional.
Polri berkomitmen untuk terus bersinergi dengan seluruh elemen terkait, memberikan pendampingan, serta menghadirkan pelayanan yang humanis agar masyarakat kembali merasa aman dan percaya diri untuk melanjutkan kehidupan. Tujuannya adalah memastikan proses pemulihan pascabencana dapat berlangsung seutuhnya.
0 Komentar