Festival Mangga Penggarit 2025 Kembali Semarak, Gubernur Luthfi: “Potensi Pemalang Harus Jadi Kebanggaan Nasional”

 

Festival Mangga Penggarit 2025 Kembali Semarak, Gubernur Luthfi: “Potensi Pemalang Harus Jadi Kebanggaan Nasional”


PEMALANG, |REAL INVESTIGASI// – Aroma manis mangga kembali semerbak di udara Desa Penggarit, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Setelah sempat vakum karena pandemi, Festival Mangga Penggarit akhirnya kembali digelar pada 31 Oktober hingga 2 November 2025 di Lapangan Desa Penggarit, tak jauh dari kawasan wisata Benowo Park di tepi Sungai Waluh.

Ribuan varietas mangga unggulan hasil karya tangan para petani Pemalang dipajang di sana. Festival dua tahunan yang sudah berjalan sejak 2016 ini menjadi bukti nyata bahwa daerah pesisir utara Jawa Tengah itu tak hanya kaya akan hasil bumi, tapi juga kaya semangat untuk memajukan produk lokal.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan apresiasi penuh atas terselenggaranya ajang ini.

“Sebagai Gubernur Jawa Tengah, saya sangat mendukung gelaran Festival Mangga ini. Mangga Pemalang memiliki potensi luar biasa, bukan hanya dari sisi hasil pertanian, tapi juga nilai karya dan semangat masyarakatnya. Potensi ini harus terus dikembangkan menjadi kebanggaan nasional,” ujar Gubernur Luthfi, Sabtu (1/11).

Festival ini menjadi momentum penting bagi Pemkab Pemalang untuk terus mempromosikan buah mangga unggulan, terutama varietas “Mangga Istana” — jenis mangga yang pernah menjadi juara nasional dan dikenal unik karena dagingnya bisa “diputar” layaknya buah alpukat.

Salah satu pegawai Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, menegaskan bahwa festival ini tak sekadar pesta buah, melainkan bagian dari strategi besar penguatan ekonomi lokal.

“Kami ingin menjadikan mangga Pemalang sebagai identitas daerah dan daya tarik ekonomi. Setiap tahun, kualitas dan produktivitas petani terus meningkat berkat program pendampingan dan pembinaan,” ujarnya.

Sementara itu, salah satu petani muda Desa Penggarit, mengaku bangga bisa kembali ikut serta dalam festival ini.

“Dulu kami sempat berhenti karena pandemi. Sekarang alhamdulillah, festival ini hidup lagi. Kami senang karena banyak pembeli dan pengepul datang langsung. Harga mangga naik, semangat kami juga ikut naik,” tuturnya sambil tersenyum.

Tak kalah antusias, Siti Nurjanah pengunjung asal Kecamatan Taman, mengaku kagum melihat aneka jenis mangga yang dipajang.

“Saya baru tahu kalau di Pemalang banyak jenis mangga yang beda-beda bentuk dan rasa. Rasanya bangga banget jadi orang Pemalang,” katanya.

Gelaran ini juga dimeriahkan dengan lomba kreasi olahan mangga, pameran UMKM, hingga panggung hiburan rakyat yang memadukan budaya lokal dan potensi desa wisata.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi masyarakat, Festival Mangga Penggarit 2025 bukan sekadar pesta buah — tapi simbol bangkitnya ekonomi desa dan kebanggaan masyarakat Pemalang akan tanah subur mereka sendiri.


Tim Redaksi


Posting Komentar

0 Komentar