Kritik atas Kinerja Pemerintahan
Berdasarkan penelusuran dan keluhan warga, kebijakan Camat Gunung Kaler dianggap belum menunjukkan arah pembangunan yang jelas. Beberapa tokoh masyarakat menilai langkah-langkah yang diambil justru terkesan otoriter serta minim partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.
“Sejak perayaan HUT RI ke-80, kegiatan Bina Wilayah, PHBI, STQ, hingga kepemudaan dan Karang Taruna, semuanya tampak dilaksanakan tanpa persiapan matang. Bahkan saat pelaksanaan Porkab VI di Kecamatan Pasar Kemis, partisipasi Gunung Kaler terlihat minim dan kurang terkoordinasi,” ungkap salah satu tokoh pemuda yang enggan disebutkan namanya.
Isu Pemangkasan Anggaran dan Minimnya Komunikasi
Selain kritik terhadap pelaksanaan kegiatan, muncul pula isu adanya pemangkasan anggaran secara internal tanpa kejelasan penggunaan. Sejumlah pihak mengeluhkan sulitnya berkomunikasi dengan camat, yang kerap beralasan sedang mengikuti diklat atau dalam kondisi kurang sehat.
Masyarakat menilai situasi ini mencerminkan lemahnya kepemimpinan di tingkat kecamatan. Mereka berharap adanya perubahan sikap dan pola kerja yang lebih terbuka terhadap masyarakat.
“Kami merasa dilecehkan. Masyarakat Gunung Kaler ingin pemimpin yang terbuka, bukan yang seolah menjaga jarak dari rakyatnya,” ujar salah seorang warga.
Rencana Pembentukan Forum Warga
Beberapa tokoh masyarakat berencana membentuk Forum Masyarakat Gunung Kaler Bersatu untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada Bupati Tangerang. Forum ini akan mendorong evaluasi terhadap kinerja Camat Gunung Kaler agar pemerintahan kecamatan kembali berjalan efektif dan partisipatif.
Belum Ada Tanggapan Resmi
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Kecamatan Gunung Kaler belum memberikan tanggapan resmi atas berbagai tudingan tersebut. Upaya konfirmasi melalui sambungan telepon dan pesan singkat kepada Camat Udin, S.Ag., M.Si., belum mendapatkan respons.
0 Komentar