Realinvestigasi // PURBALINGGA – Kabupaten Purbalingga, yang dikelilingi perbukitan dan berada di dekat kaki Gunung Slamet, menyimpan banyak potensi wisata alam yang menawan. Salah satu permata tersembunyi yang kini mulai bersinar adalah Curug Sumba, sebuah air terjun eksotis yang terletak di Kemojing, Desa Tlahab, Kecamatan Karangreja.
Curug ini menawarkan keindahan alam yang khas pegunungan, udara yang sejuk, serta suasana yang sangat tenang, menjadikannya destinasi ideal bagi mereka yang ingin sejenak menjauh dari hiruk pikuk perkotaan.
Dari Lokal Menjadi Destinasi Wisata yang Memikat
Sebelum ditata oleh masyarakat setempat, Curug Sumba hanya dikenal terbatas oleh warga Desa Tlahab Kidul karena aksesnya yang masih sulit. Namun, berkat inisiatif kuat dari masyarakat desa, terutama para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna, Curug Sumba kini telah berbenah.
Masyarakat bergotong royong menata kawasan tanpa merusak kealamian lingkungan, sehingga destinasi ini menjadi lebih mudah diakses dan nyaman untuk dikunjungi wisatawan luar.
Keunikan Kolam Alami Ala Kerajaan Kuno
Curug Sumba berada di dataran tinggi Purbalingga, sekitar 800 meter di atas permukaan laut. Posisinya yang dekat dengan Gunung Slamet menjamin lingkungan sekitar masih sangat alami dan asri, dikelilingi pepohonan rindang.
Meskipun ketinggian air terjunnya tidak terlalu ekstrem, yaitu sekitar 15 meter, debit airnya cukup deras, terutama saat musim hujan. Air yang mengalir di Curug Sumba sangat jernih dan segar karena berasal langsung dari mata air pegunungan.
Kolam alami yang terbentuk di bawah guyuran air terjun menjadi daya tarik utama. Pengunjung sering memanfaatkan kolam ini untuk berendam dan merasakan kesegaran air. Uniknya, saat musim kemarau, Curug Sumba disebut menampilkan kecantikan yang berbeda. Debit air yang mengecil membuat air menggenangi cekungan, menciptakan pemandangan layaknya kolam indah ala kerajaan jaman dulu, berpadu dengan batuan alami di sekitarnya.
Oase Ketenangan di Tengah Hutan
Suasana di sekitar Curug Sumba benar-benar menawarkan terapi ketenangan. Gemuruh air yang jatuh, berpadu dengan kicauan burung, dan desiran angin di antara pepohonan menciptakan harmoni alam yang menenangkan. Lingkungan yang masih sangat alami dan asri memberikan kesan seolah air terjun ini benar-benar tersembunyi di dalam hutan belantara.
Yang patut diacungi jempol, masyarakat Desa Tlahab Kidul secara aktif menjaga kelestarian vegetasi di sekitar curug. Komitmen ini memastikan Curug Sumba tetap terjaga dari kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia.
Akses dan Biaya Kunjungan yang Ramah Kantong
Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung perlu menuju Kecamatan Karangreja. Setibanya di desa, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melalui jalan setapak yang dikelilingi pepohonan. Perjalanan singkat ini akan terbayar lunas dengan keindahan yang disuguhkan Curug Sumba.
Biaya masuk ke Curug Sumba juga sangat terjangkau, yaitu:
Tiket Masuk: Rp5.000 / Rp 10.000,- per orang.
Parkir Motor: Rp2.000,-
Parkir Mobil: Rp5.000,-
Dengan suasana yang tenang, air yang segar, dan lingkungan yang asri, Curug Sumba memberikan pengalaman wisata alam murni yang belum sepenuhnya tersentuh komersialisasi. Keberhasilan pengembangan wisata ini merupakan cerminan dari peran aktif masyarakat lokal dalam menjaga dan mempromosikan potensi alam mereka.
tim redaksi
0 Komentar