Langsung ke konten utama

Tindak Lanjut Audensi Tanpa Titik Temu, Aliansi Purbalingga Bersatu Siapkan Pergerakan Bulan September




REAL INVESTIGASI// PURBALINGGA || Abah Selamet Wahidin dalam sambutannya menegaskan, "Pergerakan bukan sekadar turun ke jalan, melainkan harus dilakukan dari segala lini. Penting untuk dipahami, jangan sampai pergerakan kita disusupi pihak-pihak yang justru merugikan aktivitas teman-teman."


Ia menambahkan, "Kami akan melakukan pergerakan tanpa batas agar tuntutan kami mendapatkan perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Purbalingga. Beberapa tuntutan penting yang perlu dievaluasi dan ditindaklanjuti antara lain: pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), penyelesaian tuntas pungutan liar pada proyek fisik maupun nonfisik, evaluasi ketat pelaksanaan percepatan pembangunan daerah yang selama ini diragukan independensi dan objektivitasnya, serta peninjauan kembali Perda Corporate Social Responsibility (CSR) yang dinilai belum berjalan secara proporsional. Masih banyak hal lainnya yang perlu diperbaiki."


Seluruh ketua ormas, LSM, dan tokoh masyarakat yang hadir serta tergabung dalam Aliansi Purbalingga Bersatu sepakat untuk melakukan aksi tanpa batas. "Kami akan bergerak serentak," tegas mereka bersama-sama.


Pergerakan ini akan dilaksanakan dengan komando yang terpusat, di mana setiap koordinator LSM, ormas, dan tim relawan akan bertanggung jawab dengan timenya masing-masing namun tetap berada di bawah satu komando utama. Mereka siap menurunkan ribuan peserta untuk melakukan orasi dan menyampaikan aspirasi secara terbuka kepada publik.


Aliansi Purbalingga Bersatu memastikan bahwa pergerakan ini akan berlangsung pada bulan September ini, sebagai wujud perjuangan demi kemaslahatan masyarakat Purbalingga.


Red

Postingan populer dari blog ini

Warga Majapura Bobotsari Geger, Pemuda 26 Tahun Nekat Akhiri Hidup Akibat Terlilit Hutang dan Kecanduan Judi Online

 Majapura, Bobotsari – Warga RT 01/05 Desa Majapura digemparkan dengan kabar duka pada Sabtu pagi (23/8), setelah Hendi Pemiliyo (26), seorang pemuda setempat, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di depan kamar mandi rumahnya. Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh keponakan korban, Ayu, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Ayu hendak mandi dan mendapati pamannya sudah tergantung. “Saya kaget dan langsung memanggil orang tua,” ujar Ayu dengan suara terbata. Menurut keterangan warga, Hendi dikenal sebagai sosok pendiam dan pernah mengabdikan diri sebagai guru ngaji atau ustadz di salah satu mushola desa tersebut. Namun di balik citra religiusnya, ternyata Hendi juga terjerat kebiasaan bermain judi online yang membuatnya terlilit utang dalam jumlah cukup besar. Keluarga menyebut, sehari sebelumnya Hendi baru saja dikembalikan ke rumah orang tuanya di Majapura oleh pihak keluarga istrinya. “Istri dan keluarganya keberatan karena banyaknya utang yang ditanggung a...

Iuran perpisahan SDN 1 Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja Capai 450.000, Ditetapkan Atas Kesepakatan Paguyuban Wali Murid

  REALINVESTIGASI//Purbalingga, 21/5/25–  Dugaan praktik pungutan liar kembali mencuat di SDN 1 Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.  Iuran perpisahan kelas VI yang mencapai Rp450.000 per siswa, diklaim sebagai hasil “kesepakatan” paguyuban wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah, Berapapun nominalnya,  pungutan ini adalah bentuk ketidakadilan yang mencederai semangat pendidikan gratis.   Klaim “kesepakatan”  tersebut  terasa hampa dan  menipu.  Bagaimana bisa  kesepakatan  dikatakan tercapai  jika  sejumlah wali murid  terpaksa  menelan pil pahit  karena  terhimpit  tekanan  dan  ketidakberdayaan  dihadapkan pada  keputusan  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya?  Kebebasan  orang tua  untuk  menolak  terbatas,  sementara  ancaman  terselubung  terhadap  anak-anak mereka  tampak...

Jatuh dari Pohon Kelapa, Warga Kutasari Dilarikan ke Rumah Sakit

  Humas polres purbalingga Realinvestigasi//Polres Purbalingga - Polda Jateng | Seorang penderes jatuh dari pohon kelapa di Desa Meri, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Senin (13/1/2025). Akibatnya penderes tersebut mengalami sejumlah luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kapolsek Kutasari Iptu Heru Riyanto mengatakan peristiwa penderes jatuh dari pohon kelapa terjadi sekira pukul 07.30 WIB. Korban bernama Tumiarso Sakim (53) warga Desa Meri RT 14 RW 6, Kecamatan Kutasari.  "Korban jatuh dari pohon kelapa saat akan mengambil nira hasil sadapan di kebun kelapa yang lokasinya kurang lebih 500 meter dari rumahnya," ungkap Kapolsek. Disampaikan bahwa peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh saksi bernama Suminto (45) warga Desa Meri. Saksi saat itu sama-sama sedang memanjat pohon kelapa untuk mengambil nira.  "Saat sedang memanjat, saksi mendengar suara seperti benda terjatuh. Kemudian ada suara minta tolong," kata Kapolsek. Saksi kemudian tu...