Langsung ke konten utama

Pertemuan lintas relawan bupati terpilih gelar pertemuan di gedung DPD GOLKAR PURBALINGGA




 REAL INVESTIGASI// PURBALINGGA || Sejumlah elemen yang tergabung dalam Lintas Relawan Pendukung Bupati Terpilih Purbalingga mengadakan pertemuan pada Rabu (13/8/25) untuk membahas perkembangan kinerja bupati sejak dilantik. Pertemuan ini berlangsung di aula gedung DPD Partai Golkar di wilayah kota Purbalingga dan dihadiri oleh perwakilan relawan dari berbagai kecamatan.

Dalam forum tersebut, para relawan menyampaikan rasa kecewa atas belum terealisasinya janji-janji kampanye yang pernah disampaikan oleh bupati terpilih. Menurut salah satu koordinator relawan, hingga saat ini belum ada program prioritas yang dijalankan sesuai komitmen saat masa kampanye.

“Kami dulu berjuang bersama untuk memenangkan beliau karena visi dan program yang dijanjikan. Tapi setelah beberapa bulan menjabat, kami belum melihat langkah nyata yang sesuai janji,” ujar salah satu peserta pertemuan.

Para relawan sepakat akan menyusun catatan evaluasi dan rekomendasi yang nantinya akan disampaikan secara resmi kepada bupati. Mereka menegaskan bahwa tujuan langkah ini bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk mengingatkan agar program kerja sesuai dengan harapan masyarakat.

Pertemuan ditutup dengan kesepakatan menggelar diskusi lanjutan dalam waktu dekat, sembari menunggu respons dari pihak pemerintah daerah. 

Dalam pertemuan tersebut, para peserta menyoroti sejumlah sektor yang dianggap stagnan, seperti perbaikan infrastruktur, penataan ekonomi rakyat, hingga peningkatan layanan publik. Menurut mereka, program-program yang dijanjikan saat kampanye, mulai dari pembangunan jalan, pemberdayaan UMKM, hingga penyerapan tenaga kerja lokal, belum menunjukkan kemajuan signifikan.

“Relawan itu bukan hanya pendukung saat kampanye, tapi juga pengawal jalannya pemerintahan. Kalau janji kampanye tidak ditepati, kami berkewajiban untuk mengingatkan,” tegas salah satu tokoh relawan senior.



Beberapa relawan juga mengungkapkan rasa khawatir bahwa jika kondisi ini terus berlanjut, kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan bupati akan menurun drastis. Mereka berharap pemerintah daerah segera menyampaikan laporan capaian kinerja secara transparan agar publik mengetahui progres yang telah dilakukan.

Para relawan berencana membentuk tim pemantau independen yang bertugas mengumpulkan data lapangan terkait program-program kerja bupati. Data ini nantinya akan menjadi dasar penyusunan evaluasi publik dan rekomendasi strategis.

“Kami akan kawal lima tahun ke depan, supaya pemerintahan ini benar-benar berpihak pada rakyat, bukan hanya berhenti pada janji,” pungkasnya.


Red

Postingan populer dari blog ini

Warga Majapura Bobotsari Geger, Pemuda 26 Tahun Nekat Akhiri Hidup Akibat Terlilit Hutang dan Kecanduan Judi Online

 Majapura, Bobotsari – Warga RT 01/05 Desa Majapura digemparkan dengan kabar duka pada Sabtu pagi (23/8), setelah Hendi Pemiliyo (26), seorang pemuda setempat, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di depan kamar mandi rumahnya. Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh keponakan korban, Ayu, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Ayu hendak mandi dan mendapati pamannya sudah tergantung. “Saya kaget dan langsung memanggil orang tua,” ujar Ayu dengan suara terbata. Menurut keterangan warga, Hendi dikenal sebagai sosok pendiam dan pernah mengabdikan diri sebagai guru ngaji atau ustadz di salah satu mushola desa tersebut. Namun di balik citra religiusnya, ternyata Hendi juga terjerat kebiasaan bermain judi online yang membuatnya terlilit utang dalam jumlah cukup besar. Keluarga menyebut, sehari sebelumnya Hendi baru saja dikembalikan ke rumah orang tuanya di Majapura oleh pihak keluarga istrinya. “Istri dan keluarganya keberatan karena banyaknya utang yang ditanggung a...

Iuran perpisahan SDN 1 Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja Capai 450.000, Ditetapkan Atas Kesepakatan Paguyuban Wali Murid

  REALINVESTIGASI//Purbalingga, 21/5/25–  Dugaan praktik pungutan liar kembali mencuat di SDN 1 Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.  Iuran perpisahan kelas VI yang mencapai Rp450.000 per siswa, diklaim sebagai hasil “kesepakatan” paguyuban wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah, Berapapun nominalnya,  pungutan ini adalah bentuk ketidakadilan yang mencederai semangat pendidikan gratis.   Klaim “kesepakatan”  tersebut  terasa hampa dan  menipu.  Bagaimana bisa  kesepakatan  dikatakan tercapai  jika  sejumlah wali murid  terpaksa  menelan pil pahit  karena  terhimpit  tekanan  dan  ketidakberdayaan  dihadapkan pada  keputusan  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya?  Kebebasan  orang tua  untuk  menolak  terbatas,  sementara  ancaman  terselubung  terhadap  anak-anak mereka  tampak...

Jatuh dari Pohon Kelapa, Warga Kutasari Dilarikan ke Rumah Sakit

  Humas polres purbalingga Realinvestigasi//Polres Purbalingga - Polda Jateng | Seorang penderes jatuh dari pohon kelapa di Desa Meri, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Senin (13/1/2025). Akibatnya penderes tersebut mengalami sejumlah luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kapolsek Kutasari Iptu Heru Riyanto mengatakan peristiwa penderes jatuh dari pohon kelapa terjadi sekira pukul 07.30 WIB. Korban bernama Tumiarso Sakim (53) warga Desa Meri RT 14 RW 6, Kecamatan Kutasari.  "Korban jatuh dari pohon kelapa saat akan mengambil nira hasil sadapan di kebun kelapa yang lokasinya kurang lebih 500 meter dari rumahnya," ungkap Kapolsek. Disampaikan bahwa peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh saksi bernama Suminto (45) warga Desa Meri. Saksi saat itu sama-sama sedang memanjat pohon kelapa untuk mengambil nira.  "Saat sedang memanjat, saksi mendengar suara seperti benda terjatuh. Kemudian ada suara minta tolong," kata Kapolsek. Saksi kemudian tu...