Langsung ke konten utama

Detik-Detik Kepala Desa Wonokerto Diusulkan Diberhentikan Saat Aksi Demo Warga

 


Real investigasi//   Wonosobo –Suasana tegang menyelimuti Balai Desa Wonokerto, Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, pada Rabo (20/8/2025) ketika ratusan warga menggelar aksi demonstrasi menuntut transparansi dan akuntabilitas pemerintahan desa.


Dalam aksi yang dihadiri perwakilan RT/RW, tokoh masyarakat, dan elemen pemuda tersebut, warga secara tegas menyuarakan emosi tidak percaya terhadap Kepala Desa Wonokerto. Mereka menuntut agar kepala desa diusulkan untuk *diberhentikan dari jabatannya* karena dinilai telah melakukan sejumlah pelanggaran, baik secara administratif maupun moral.



Massa menyampaikan berbagai dugaan penyimpangan, di antaranya:


- Pengelolaan Dana Desa dan BUMDes yang tidak transparan  

- Dugaan penggadaian aset desa seperti mobil sampah dan motor dinas  

- Pembagian bantuan sosial yang tidak tepat sasaran  

- Proyek pembangunan desa yang tidak sesuai spesifikasi dan diduga terjadi mark-up anggaran


Puncaknya terjadi saat salah satu tokoh masyarakat membacakan *pernyataan sikap resmi warga* yang berisi usulan pemberhentian kepala desa, disaksikan langsung oleh aparat keamanan, Forkopimcam, serta perwakilan dari Inspektorat Kabupaten.


Warga juga menyerahkan berkas kronologis dan bukti dugaan pelanggaran sebagai dasar permintaan pemberhentian. Mereka mendesak Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk segera menindaklanjuti aspirasi ini.


Aksi berlangsung damai namun penuh tekanan moral terhadap pemerintah desa. Warga menegaskan bahwa tuntutan ini murni demi mewujudkan pemerintahan desa yang bersih, jujur, dan berpihak kepada rakyat.




Red

Postingan populer dari blog ini

Warga Majapura Bobotsari Geger, Pemuda 26 Tahun Nekat Akhiri Hidup Akibat Terlilit Hutang dan Kecanduan Judi Online

 Majapura, Bobotsari – Warga RT 01/05 Desa Majapura digemparkan dengan kabar duka pada Sabtu pagi (23/8), setelah Hendi Pemiliyo (26), seorang pemuda setempat, ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di depan kamar mandi rumahnya. Peristiwa tragis ini pertama kali diketahui oleh keponakan korban, Ayu, sekitar pukul 07.30 WIB. Saat itu, Ayu hendak mandi dan mendapati pamannya sudah tergantung. “Saya kaget dan langsung memanggil orang tua,” ujar Ayu dengan suara terbata. Menurut keterangan warga, Hendi dikenal sebagai sosok pendiam dan pernah mengabdikan diri sebagai guru ngaji atau ustadz di salah satu mushola desa tersebut. Namun di balik citra religiusnya, ternyata Hendi juga terjerat kebiasaan bermain judi online yang membuatnya terlilit utang dalam jumlah cukup besar. Keluarga menyebut, sehari sebelumnya Hendi baru saja dikembalikan ke rumah orang tuanya di Majapura oleh pihak keluarga istrinya. “Istri dan keluarganya keberatan karena banyaknya utang yang ditanggung a...

Iuran perpisahan SDN 1 Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja Capai 450.000, Ditetapkan Atas Kesepakatan Paguyuban Wali Murid

  REALINVESTIGASI//Purbalingga, 21/5/25–  Dugaan praktik pungutan liar kembali mencuat di SDN 1 Tlahab Kidul, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga.  Iuran perpisahan kelas VI yang mencapai Rp450.000 per siswa, diklaim sebagai hasil “kesepakatan” paguyuban wali murid, komite sekolah, dan pihak sekolah, Berapapun nominalnya,  pungutan ini adalah bentuk ketidakadilan yang mencederai semangat pendidikan gratis.   Klaim “kesepakatan”  tersebut  terasa hampa dan  menipu.  Bagaimana bisa  kesepakatan  dikatakan tercapai  jika  sejumlah wali murid  terpaksa  menelan pil pahit  karena  terhimpit  tekanan  dan  ketidakberdayaan  dihadapkan pada  keputusan  yang  telah  ditetapkan  sebelumnya?  Kebebasan  orang tua  untuk  menolak  terbatas,  sementara  ancaman  terselubung  terhadap  anak-anak mereka  tampak...

Jatuh dari Pohon Kelapa, Warga Kutasari Dilarikan ke Rumah Sakit

  Humas polres purbalingga Realinvestigasi//Polres Purbalingga - Polda Jateng | Seorang penderes jatuh dari pohon kelapa di Desa Meri, Kecamatan Kutasari, Kabupaten Purbalingga, Senin (13/1/2025). Akibatnya penderes tersebut mengalami sejumlah luka dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Kapolsek Kutasari Iptu Heru Riyanto mengatakan peristiwa penderes jatuh dari pohon kelapa terjadi sekira pukul 07.30 WIB. Korban bernama Tumiarso Sakim (53) warga Desa Meri RT 14 RW 6, Kecamatan Kutasari.  "Korban jatuh dari pohon kelapa saat akan mengambil nira hasil sadapan di kebun kelapa yang lokasinya kurang lebih 500 meter dari rumahnya," ungkap Kapolsek. Disampaikan bahwa peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh saksi bernama Suminto (45) warga Desa Meri. Saksi saat itu sama-sama sedang memanjat pohon kelapa untuk mengambil nira.  "Saat sedang memanjat, saksi mendengar suara seperti benda terjatuh. Kemudian ada suara minta tolong," kata Kapolsek. Saksi kemudian tu...