REALINVESTIGAS//Purbalingga – Suasana penuh kearifan lokal membalut Desa Pagerandong, Kecamatan Kaligondang, pada Senin malam (21/7/25), saat ratusan warga tumpah ruah memadati Aula Balai Desa Pendopo Wirya Menggala. Malam itu, sebuah pagelaran wayang kulit digelar secara meriah dalam rangka Ruwat Bumi, tradisi tahunan yang sarat makna spiritual dan budaya bagi masyarakat setempat.
Diiringi irama gamelan yang mengalun syahdu, dalang kondang Sigit Sikin Hadi Wahyono membawakan lakon Petruk Gugat, yang mampu memikat perhatian penonton hingga larut malam. Dengan kepiawaian khasnya, sang dalang membawakan kisah pewayangan tersebut secara atraktif dan menghibur, tanpa meninggalkan unsur filosofi yang dalam.
Menurut Juwono selaku ketua panitia, kegiatan yang sekaligus menjadi ritual adat ini menelan biaya sekitar Rp83 juta, yang seluruhnya diperoleh melalui hasil gotong royong. Dana tersebut terkumpul dari iuran warga Desa Pagerandong, dukungan para perangkat desa, hingga sokongan beberapa desa tetangga di wilayah Kecamatan Kaligondang.
“Kegiatan ini bukan sekadar hiburan, melainkan bentuk syukur kami atas limpahan hasil bumi dan keberkahan yang terus mengalir bagi desa kami. Semoga Pagerandong selalu menjadi desa yang gemah ripah loh jinawi, aman tenteram, makmur dan sejahtera,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.
Lebih dari sekadar pertunjukan seni, acara ini menjadi momen penting untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga. Di tengah arus modernisasi, tradisi seperti Ruwat Bumi dianggap menjadi benteng terakhir dalam menjaga identitas budaya warisan leluhur. Melalui pagelaran wayang kulit ini, nilai-nilai kebersamaan, gotong royong, dan penghormatan terhadap alam tetap terjaga hidup di tengah masyarakat.
Tak hanya diikuti oleh warga desa, acara ini juga mendapat perhatian masyarakat dari desa sekitar yang turut hadir menikmati malam penuh makna di Pagerandong. Semangat kebersamaan terpancar jelas di wajah para penonton, membuktikan bahwa tradisi adat masih memiliki tempat di hati masyarakat di era sekarang.
red - vendra
0 Komentar